top of page

Aplikasi Gratis dan Berbayar untuk Membaca E-book

  • Nurul Azkya
  • Mar 28, 2024
  • 5 min read

iPusnas, Gramedia Digital, Google Pla Books, Libby
Empat aplikasi gratis dan berbayar untuk membaca e-book

Sebagai seseorang yang suka membaca buku sejak kecil, saya sangat berterima kasih pada kemajuan teknologi yang mampu memudahkan saya untuk mengakses buku. Kini berbagai aplikasi untuk membaca buku telah hadir untuk memudahkan kita mengakses buku.


Di Indonesia, terdapat beberapa perpustakaan online gratis seperti iPusnas, Ruang Buku Kominfo dan iJakarta. Ketiga aplikasi ini disediakan oleh pemerintah untuk menyediakan buku fiksi dan non fiksi digital. Selain pemerintah, beberapa penerbit buku juga memiliki aplikasi untuk menjual dan membaca buku digital, seperti Gramedia Digital. Biasanya, e-book yang dijual lebih murah sehingga lebih ramah kantong! Karena e-book lebih praktis dan lebih murah, saya sudah mulai terbiasa membaca e-book sejak tahun lalu. Kali ini saya ingin mengulas beberapa aplikasi gratis dan berbayar yang sudah saya gunakan untuk membaca e-book.


1. iPusnas


Aplikasi iPusnas

iPusnas merupakan aplikasi perpustakaan online (e-library) yang diciptakan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Aplikasi yang satu ini memiliki berbagai koleksi buku dari berbagai penerbit juga, seperti penerbit Gramedia, Mizan, Diva Press, Basabasi, dan masih banyak lagi. Biasanya saya menggunakan aplikasi ini ketika ingin membaca novel-novel dari penulis Indonesia ataupun novel terjemahan. Tidak hanya buku fiksi, iPusnas juga memiliki banyak koleksi buku non fiksi. Untuk membaca buku yang kamu inginkan, kamu bisa mencari judul buku atau nama penulis di tab pencarian. Jika salinan buku masih tersedia, kamu bisa membacanya saat itu juga, tetapi jika salinan tidak tersedia, maka kamu harus masuk ke dalam list antrian. Masa pinjam buku di iPusnas adalah 5 hari, jadi jika sudah lebih dari 5 hari, buku yang kamu pinjam akan dikembalikan secara otomatis.


iPusnas juga bisa diunduh di laptop, loh! Jika tulisan buku di hp terlalu kecil untukmu, kamu bisa menggunakan laptop. Kamu juga bisa memperbesar tulisan buku jika membaca di hp. Namun, ada beberapa buku yang tidak bisa diatur ukuran font-nya dan tidak bisa diberikan anotasi. Ini lah salah satu kekurangan yang sangat saya sayangkan karena biasanya pembaca senang sekali melakukan anotasi pada kutipan kesukaan mereka. Hal lainnya yang saya sayangkan adalah e-book yang kita baca tidak bisa di-screenshoot, tetapi kebijakan ini juga dilakukan demi menghindari pembajakan buku.


Saya pribadi tidak begitu sering menggunakan aplikasi ini karena kebanyakan buku-buku yang saya inginkan sulit sekali didapatkan. Sistem mengantri di iPusnas tidak sesuai urutan, jadi ketika salinan buku tersedia, siapa cepat dia yang dapat. Sayangnya, saya tidak selalu membuka aplikasi ini dan tidak ada notifikasi di hp jika buku yang kita inginkan tersedia, sehingga saya sering ketinggalan. Selain itu, masa pinjamnya juga terlalu pendek. Hal ini sangat terasa saat saya memiliki kesibukan lain dan sedang meminjam buku yang jumlah halamannya banyak. Namun, dengan segala kekurangan dan kelebihannya, saya sangat mengapresiasi Perpusnas yang sudah menghadirkan aplikasi ini. Semoga kedepannya aplikasi ini terus dikembangkan sistemnya sehingga bisa menarik banyak orang untuk menggunakannya.


2. Gramedia Digital


Aplikasi Gramedia Digital

Pasti kamu sudah gak asing lagi dengan nama Gramedia, kan? Nah tapi sudah tahu belum kalau Gramedia gak cuma menjual buku fisik saja, tapi juga e-book loh! E-book yang dijual bisa kamu beli di aplikasi Gramedia Digital dan kamu bisa langsung baca di aplikasinya. Kamu bisa berlangganan Gramedia Digital untuk membaca koleksi buku mereka ataupun membeli e-book satuan. Saya sendiri sudah pernah berlangganan paket non fiksi selama 1 bulan dengan harga sekitar Rp50.000. Jika berlangganan, kita bisa mengunduh banyak buku yang termasuk ke dalam jenis paket yang kita pilih. E-book yang sudah diunduh bisa dibaca kapan saja tanpa ada batas waktu. Bahkan jika masa berlangganan kamu sudah habis, kamu masih bisa mengakses buku-buku yang sebelumnya sudah pernah kamu unduh.


Menurut saya koleksi e-book di Gramedia Digital sangat beragam. Perlu diketahui buku-buku yang ada di aplikasi ini hanya terbitan Gramedia. Kamu bisa menemukan banyak sastra Indonesia, novel contemporary, novel klasik terjemahan, novel yang berasal dari WattPad, dan banyak lagi! Selain novel, koleksi buku non fiksi juga banyak di Gramedia Digital.


Kekurangan aplikasi Gramedia Digital mirip dengan iPusnas. Di Gramedia Digital, kebanyakan buku tidak bisa dianotasi dan tidak bisa di screenshot. Selain itu, di beberapa buku tidak bisa diatur ukuran fontnya, sehingga kadang tulisannya terlalu kecil dan saya harus memperbesar layar hp. Walaupun begitu, saya menyukai aplikasi ini karena memiliki banyak koleksi buku dan bisa menghemat dompet!


3. Libby


Aplikasi Libby

Libby merupakan e-library yang menyediakan ribuan e-book dan audio books gratis yang terintegrasi dengan perpustakaan lokal dari berbagai negara. Seperti perpustakaan pada umumnya, sistem pinjam buku di Libby menggunakan kartu anggota perpustakaan. Kamu bisa membuat kartu anggota perpustakaan digital dari perpustakaan luar negeri asalkan perpustakaan tersebut menerima alamat Indonesia. Contoh perpustakaan yang menerima alamat Indonesia adalah British Council Digital Library dan Montgomery County Public Library. Biasanya kartu anggota akan dikirimkan lewat e-mail dan nanti kamu bisa memasukkan nomor anggota di aplikasi Libby. Setelah itu kamu bisa meminjam buku yang disediakan oleh perpustakaan.


Sistem pinjam buku di Libby sangat praktis. Jika buku yang kamu inginkan tersedia, maka kamu bisa langsung membacanya. Namun, jika bukunya masih penuh dengan antrian, kamu bisa masuk ke dalam antrian. Kamu bisa melihat jumlah orang yang sedang meminjam buku tersebut dan mengetahui nomor antrian. Sistemnya juga tidak rebutan, sehingga kamu bisa santai menunggu sampai Libby memberi notifikasi jika giliran kamu sudah tiba. E-book yang dipinjam bisa dibaca di aplikasi Libby atau di Kindle. Membaca e-book di Libby dan Kindle sama-sama membuat nyaman karena fitur anotasi lengkap dan ukuran serta jenis font bisa diatur. Kamu juga bisa memilih mode bright dan dark sesuai selera.


Menurut saya, Libby juga ramah pada para pembaca yang memiliki kesibukan lain karena masa pinjam buku di Libby bisa lebih dari 14 hari. Masa pinjam ini juga tergantung pada kebijakan masing-masing perpustakaan, contohnya masa pinjam di Montgomery County Public Library mencapai 21 hari. Libby juga memberikan notifikasi jika masa pinjam akan berakhir.


Namun, sayangnya perpustakaan lokal Indonesia belum bekerja sama dengan Libby sehingga tidak ada koleksi buku bahasa Indonesia. Aplikasi ini lebih cocok untuk kamu yang menyukai buku-buku bahasa Inggris dan ingin membacanya secara gratis.



4. Google Play Books


Aplikasi Google Play Books

Google Play Books merupakan aplikasi buku elektronik yang disediakan oleh Google. Aplikasi ini menyediakan e-book berbayar dan gratis. Biasanya, buku yang gratis adalah buku-buku yang domainnya sudah menjadi milik publik, contohnya novel-novel klasik. E-book yang ditawarkan juga beragam dan kamu bisa menemukan novel-novel Indonesia di sini. Selain itu, di Google Play Books, kamu juga bisa mengekspor file epub atau pdf dari internal storage hp.


Tampilan Google Play Books sangat mudah dipahami dan fitur-fiturnya mudah digunakan. Biasanya saya memilih Google Play Books untuk mengekspor file pdf atau epub karena aplikasi ini sangat nyaman dipakai untuk membaca. Saya bisa mengatur ukuran dan jenis font yang dapat disesuaikan dengan selera dan kebutuhan. Selain itu, fitur untuk mendukung kegiatan anotasi juga lengkap! Terdapat highlighter dengan berbagai warna, fitur memberikan note atau comment, dan ada fitur terjemahan juga. Fitur terjemahan sangat membantu ketika ada kata atau frasa bahasa Inggris yang asing untuk saya, sehingga saya tidak perlu bolak-balik membuka kamus atau aplikasi terjemahan.


Alasan lain saya menyukai Google Play Books adalah adanya fitur rak buku atau shelves. Fitur ini memudahkan pengguna untuk mengelompokkan buku yang sudah dibaca dan buku yang masuk ke dalam wishlist. Pengguna juga dibebaskan membuat rak buku untuk mengelompokkan koleksi bukunya sesuai selera masing-masing.


---


Sebenarnya masih ada banyak aplikasi baca buku yang gratis dan legal! Namun, untuk sekarang ini, saya baru menggunakan 4 aplikasi di atas. Berdasarkan pengalaman saya, kehadiran aplikasi membaca mampu membuat reading habit semakin meningkat. Hanya dengan menggunakan handphone, saya bisa membaca di mana saja dan kapan saja. Selain itu, membaca buku digital juga memudahkan saya untuk melakukan annotating karena tidak perlu membawa sticky notes dan highlighter jika sedang membaca di luar. Kehadiran aplikasi-aplikasi di atas juga membuat saya lebih hemat karena sekarang saya hanya membeli buku yang benar-benar ingin dikoleksi saja.


Namun, sisi negatif dari membaca buku digital adalah radiasi yang dipaparkan oleh handphone. Tips dari saya, jangan lupa nyalakan mode eyes comfort di hp, atur ukuran tulisan agar mata nyaman saat membaca, jangan membaca terlalu dekat dan jangan membaca di tempat yang minim penerangan, ya! Selain itu, selalu ingat untuk memberikan jeda agar mata bisa istirahat dari paparan radiasi hp. Oh ya, kalau kamu punya budget lebih, bisa juga loh menggunakan perangkat Kindle yang aman untuk kesehatan mata. Semoga review dan tips dari saya bermanfaat! Yuk tingkatkan kebiasaan membaca selagi akses membaca buku sudah semakin mudah. Feel free to ask me some questions, I will be

happy to have a discussion with you.

Comments


Time for a transaction of thought!
Let me know what's in your mind.

Thanks for submitting!

© 2023 by Train of Thoughts. Proudly created with Wix.com

bottom of page